KURANG DARAH (ANEMIA)

KURANG DARAH (ANEMIA) Adalah : Keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dan jumlah sel darah merah dalam tubuh lebih rendah dari batas normal.

Batas Normal :
Pria dewasa  = 13 g/100 ml
Wanita          12 g/100 ml

Penyebab :
  • Sangat bervariasi
  • Yang terbanyak anemi kurang zat besi karena cacing tambang, gangguan penyerapan makanan, kebutuhan meningkat dan kehilangan zat besi akibat perdarahan
Gejala :
  • Lekas lelah, lesu, kelelahan otot
  • Pucat, berdebar-debar, sesak nafas waktu kerja, dan payah jantung
  • Sakit kepala, pusing, kesemutan, telinga berdengung
  • Daya konsentrasi menurun
  • Mudah mengantuk
  • Rasa mau pingsan
Akibat :
  • Payah jantung
  • Semangat kerja menurun
Cara menghindari / mencegah dan mengobati :
  • Menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan
  • Mengobati gangguan pencernaan
  • Makan makanan yang bergizi
  • Pemberian tablet zat besi, vitamin B12
Pada kondisi yang sama  kebiasaan  minum  teh  dan  kecukupan  pauknya, yang  kurang asupan  lauknya mempunyai risiko 96 kali untuk menderita anemia dibandingkan usila yang asupan lauknya cukup.

Sebagian besar anemia disebabkan oleh karena kekurangan zat besi, penyebab lainnya sangat kecil seperti kekurangan asam folat dan vitamin B12. Pada usila penyebab kurangnya zat besi dapat beragam, tidak hanya karena kekurangan asupan zat besi tetapi juga karena terganggunya proses penyerapan zat besi.

Kekurangan asupan dapat terjadi karena kurangnya konsumsi protein hewani (seperti daging yang merupakan sumber utama zat besi). Kurangnya konsumsi daging dapat terjadi karena faktor ekonomi yang kurang mendukung dan faktor gigi pada usila yang tidak lengkap lagi dan menggangu pada saat makan.

Sedangkan gangguan penyerapan zat besi dapat disebabkan karena faktor penuaan dan adanya zat yang menghambat penyerapan seperti teh apabila dikonsumsi bersama­sama.
Penelitian ini membuktikan bahwa selain asupan lauk dan pauk yang kurang, faktor lain yang berperan dalam kejadian anemia pada usila adalah prilaku minum teh setiap hari. Walaupun telah banyak penelitian yang membuktikan beragam manfaat dari minum teh, namun cara konsumsi teh yang tidak tepat akan menimbulkan dampak negatif, terutama terjadinya anemia pada usila.

Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain karena teh mengandung tanin yang dapat mengikat mineral (termasuk zat besi) dan pada sebagian teh (terutama teh hitam) senyawa polifenol yang berperan sebagai antioksidan ternyata telah mengalami oksidasi, sehingga dapat mengikat mineral seperti Fe, Zn, dan Ca sehingga penyerapan zat besi berkurang. Sedangkan pada teh hijau senyawa polifenolnya masih banyak, sehingga kita masih dapat meningkatkan peranannya sebagai antioksidan.

Angka kejadian anemia pada usila dapat diturunkan melalui 3 langkah utama yaitu
1) perubahan pola minum teh,
2) meningkatkan asupan lauk (protein hewani), dan
3) meningkatkan asupan pauk (protein nabati).

Perubahan pola minum teh dapat dilakukan dengan cara mengurangi konsumsi teh menjadi tidak setiap hari atau minum 2­­3 jam setelah makan seperti yang dianjurkan oleh Alsuhendra (2002) 17 . Kita (termasuk usila) mempunyai kebiasaan minum teh bersamaan dengan saat makan nasi. Ini kekeliruan gizi yang harus diubah.

Seperti telah dijelaskan, teh mengandung tanin yang dapat mengikat mineral. Untuk itu sebaiknya minum teh tidak dilakukan bersamaan dengan makan, tetapi sekitar 2­­3 jam sesudahnya.





Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "KURANG DARAH (ANEMIA)"

Posting Komentar

PPDB 2020